GEJALA PENGENALAN (KONGNISI)
1. PENGAMATAN
Pengamatan adalah mengenal, mempelajari dan mengetahui objek yang diamati.
pengamatan dapat berupa pengenalan dahulu terhadap suatu objek. Pengamatan dengan pengindraan dan pencitraan tertentu dapat menimbulkan efek berbeda terhadap hasil kajian objek. Dalam psikologi pengamatan adalah mempelajari suatu objek dengan kajian tertentu guna mengetahui sesuatu yang ada di dalamnya. Pengamatan membutuhkan tempat dan waktu untuk hasil yang baik. Misal kita mengamati bunga mawar, bunga ini warnanya merah dengan tangkai yang berduri. Bunga ini indah sebagai lambang cinta karena warnanya yang merah membuat orang selalu mengingat cintanya. Tentu bunga mawar akan berbeda dengan bunga sepatu meski sama warna merahnya. Seperti itulah bentuk pengamatan kita terhadap suatu objek meski secara warna sama tapi memiliki bentuk yang berbeda
2. TANGGAPAN
Tanggapan adalah sesuatu kesan terhadap pengamatan. Tanggapan dapat berupa pendapat seseorang dalam sebuah pengamatan. Misalnyakita mengamati sebuah mobil klasik. Tanggapan kita nantinya juga tidak terlepas dari sebuah mobil klasik. Seperti bagaimana ciri fisiknya dan argumen kita terhadap fisik mobil antik tersebut. Dalam sebuah tanggapan terkadang seseorang mempunyai argumen yang berbeda beda tergantung dari orangnya. Tanggapan negatif kerap muncul apabila seseorang tidak menyukai objek pengamatanya. Seperti halnya kita menanyakan mobil antik pada club mobil sport, tentu jawabanya akan berbeda dari club mobil clasic.
PERBEDAAN PENGAMATAN DAN TANGGAPAN
A. Pengamatan terikat pada tampat dan waktu, sedang pada tanggapan tidakterikat pada wakyu dan tempat.
B. Objek pengamatan sempurna dan mendetail, sedangkan obyek tanggapan tidak mendetail dan kabur.
C. Pengamatan memerlukan stinulis, sedang tanggapan tidak perlu.
D. Pengamatan bersifat sensoris, sedangkan tanggapan besifat imajenir
PERSAMAAN PENGAMATAN DAN TANGGAPAN
a. Sama-sama menggunakan pancaindra
b. Sama-sama bersifat individualism
TIPE-TIPE TANGGAPAN
1. Tipe Visual =>Pengalihan 45%
2. Tipe Auvditif =>Pendengaran 25%
3. Tipe Motoris =>Gerak 30%
4. Tipe Campuran =>Campuran dari ketignya.
PROSES PENGAMATAN
1. Perhatian yang tertuju
2. Stimulis
3. Melalui panca indra
4. Proses syaraf = motorik
5. Ada kesan atau hasil
3. INGATAN
Ingatan adalah kemampuan jiwa untuk mencamkan meyimpan, mereproduksi segala pesan dan tanggapan yang telah di terima. Ingatan merupakan sebuah memori dalam otak kita yang akan mengingat sebuah peristiwa atau kejadian yang sudah berlalu. Dalam sebuah ingtan akan tersimpan macam-macam kenangan. Apabila seseorang ingat dengan kenangan bauruk maka dia akan sedih atau marah. Apabila seseorang ingat dengan hal baik mereka akan tertawa dan senang. Ingtan menyrupai sbuah hardisk di komputer, ketika kita membuka kembali sebuah dokumen yang telah kita kerjakan kita akan menemuinya. Beda dengan ingtan otak, terkadang kita melupakan sesuatu yang kuran di anggap penting sehingga kita tak lagi mengingat sebuah kejadian atau peristiwa.
Lupa adalah suatukesan yang telah di terima tapi tidak pernah di produksi, di simpan, dicamkan. Orang kerap kali berusaha melupakan suatu kejadian buruk namun nyatanya sulit dilupakan atau dihapus. Misalnya dalam urusan Asmara, orang kerpa kali sulit melupakan ketika merasa di selingkuhi pacarnnya atau putus dengan cara yang tidak enak. Masyarakat cendrung lupa akan sesuatu yang kurang dianggap penting. Mereka cenderung tidak peduli dengan yang sudah terjadi terutama masyarakat perkotaan yang cenderung memiliki rutinitas. Namun lua juga merupakan sebuah keteledoran yang terkadang menjadi penyakit bagi masyarakat.
SEBAB-SEBAB LUPA
1. Otaknya lemah
2. Banyak masalah
3. Kesan yang di peroleh kurang menarik
4. Banyaknya lendir
5. Bertambahnya usia
6. Kesan yang di peroleh terlalu cepat
7. Karena muncul kesan baru yang lebih menarik
MACAM-MACAM GANGUAN INGATAN
1. Lupa
2. Amnesia =>Paramesi
3. Deyavu adalah peristiwa seakan-akan kita pernah mengalami tapi tak perna
4. Jumais vu adalah suatu peristiwa yang pernah terjadi tapi tidak pernah ingat
5. Dispersonalis adalah peristiwa di mana tidak menganal dirinya.
6. Derealis adalah suatu peristiwa yang merasa asing dengan kenyataan atau keadaan.
4. PRODUKSI DAN ASOSISASI
Produksi dalam psikologi adalah pemunculan tanggapan-tanggapan dari keadaan di bawah sadar kedalam keadaan sadar. Terkadang tiba-tiba kita mengingat sebuah peristiwa masa lalu kemudian kita menangis atau tertawa itu adalah bentuk dalam produksi. Kejadian itu terjadi secara tak sadar tanpa sebab apapun. Biasanya hal itu kita jumpai saat kita melamun atau berada dalam kensunyian yang mendera. Perlu kita tahu bahwasanya emosi akan sering muncul tanpa kita sadari ketika kita merasa sendirian. Hal ini dapat berdampak negatif apabila seseorang mempunyai kejadian amat buruk. Semisal orang itu tak dapat melupakan kejadian peristiwa pembunuhan saudaranya, saat kesepian bisa saja dia memikirkan hal itu kemudian merencanakan serangkaian pembunuhan untuk balas dendam. Dalam jiwa seseorang kita tak dapat mengetahui seperti apa gejolak jiwa yang terjadi. Produksi sebuah emsi berlebih akan berdampak buruk pad akeseimbangan jiwa.
Asosiasi adalah hubungan antara tanggapan yang satu dengan tanggapan yang lainya di dalamjiwa. Asosiasi terjadi karena sering kita lakukan, seprti adat istiadat ketika ada tamu kemudian kita persilahkan masuk dan kita beri suguhan. Lebih jelasnya asosiasi merupakan hal yang memang sudah biasa kita lakukan atau menyerupai insting. Asosiasi berkelanjutan dan saling terhubung antar satu tannggapan dan lainya di dalam jiwa.
5. PERSEPSI
Persepsi adalah mengenal suatu melalui alat indra secara gelobal belum di sertai kesadaran dan subjeknya belum dapat di bedakan suatu sama lain. Persepsi sering kali dianggap sebagi sebuah argumen pebdapat oleh masyarakat. Memang tidak terlalu salah karena memaang mendekati hal itu. Persepsi muncul ketik seseorang mengamati sebuah objek namun belum bisa mnejelaskan secara detail jadi hanya sebatas perkiraan. Contoh saat kita bertemu gadis manis dijalan kita akan beranggapan dia itu cantik, baik, anggun. Amun kita tidak tau secara jelas seperti apa gadis itu, siapa tau dia itu jahat dan ada bekas luka di ntubuh yang nantinya mengubah persepsi kita. Kita juga belum dapat membedakanya dengan wanita lain yang mugkin terlihat jelek secara fisik namun murah hati. Jadi kita hanya melihat sebatas mengira ngira seperti apa.
Persepsi [perception] merupakan konsep yang sangat penting dalam psikologi, kalau bukan dikatakan yang paling penting. Melalui persepsilah manusia memandang dunianya. Apakah dunia terlihat “berwarna” cerah, pucat, atau hitam, semuanya adalah persepsi manusia yang bersangkutan. Persepsi harus dibedakan dengan sensasi [sensation]. Yang terakhir ini merupakan fungsi fisiologis, dan lebih banyak tergantung pada kematangan dan berfungsinya organ-organ sensoris. Sensasi meliputi fungsi visual, audio, penciuman dan pengecapan, serta perabaan, keseimbangan dan kendali gerak. Ini semua dinamakan indera manusia.
Jadi dapat dikatakan bahwa sensasi adalah proses manusia dalam dalam menerima informasi sensoris [energi fisik dari lingkungan] melalui penginderaan dan menerjemahkan informasi tersebut menjadi sinyal-sinyal “neural” yang bermakna. Misalnya, ketika seseorang melihat (menggunakan indera visual, yaitu mata) sebuah benda berwarna merah, maka ada gelombang cahaya dari benda itu yang ditangkap oleh organ mata, lalu diproses dan ditransformasikan menjadi sinyal-sinyal di otak, yang kemudian diinterpretasikan sebagai warna merah
Jadi dapat dikatakan bahwa sensasi adalah proses manusia dalam dalam menerima informasi sensoris [energi fisik dari lingkungan] melalui penginderaan dan menerjemahkan informasi tersebut menjadi sinyal-sinyal “neural” yang bermakna. Misalnya, ketika seseorang melihat (menggunakan indera visual, yaitu mata) sebuah benda berwarna merah, maka ada gelombang cahaya dari benda itu yang ditangkap oleh organ mata, lalu diproses dan ditransformasikan menjadi sinyal-sinyal di otak, yang kemudian diinterpretasikan sebagai warna merah
6. INTELEGENCI
Intelegenci adalah kemampuan untuk meletekkan hubungan-hubungan dari proses berfikir. Intelegnsi menjadi sarat seseorang untuk berpikir. Seseorang yang berintelegesi tinggi akan mudah untuk mengingat dan menyimpulkan suatu kejadian dari pengamatan. Kecerdasan orang bermacam-macam sesuai dengan karakter seseorang. Intelegensi identik dengan karakter seseorang dalam berperilaku dimasyarakat. Orang yang berintelegensi tinggi biasanya dalam menghadapi persoalan tidak terlalu khawatir. Mereka mengetahui cara berpikir cepat dan praktis tanpa harus ribet dengan persoalaan resiko.
Menurut William Strem intelegenci adalah kemampuan untuk menggunakan secara tepat segenap alat-alat bantu dari fikiran untuk menyesuaikan diri terhadap tuntunan-tuntunan baru. Alat-alat bantu berupa kecerdasan otak dan media pemikiran akan membantu seseorang mengetahui tingkat kecerdasan. Alat bantu berupa pengetahuan sebagai makanan otak dapat pula mnjadi tolok ukur seberapa luass pengetahuan kita dalam berpikir cerdas. Ilmu yang di amalkan akan menjadi sebuah hasil intelegensi seseorang ketika bermasyarakat.
Hingga sekarang sudah banyak beberapa kajian dalam hal intelegensi atau tingkat IQ seseorang. Menurut Kohstan, intelegensi dapat dikembangkan, namun hanya sebatas segi kualitasnya, yaitu pengembangan akan terjadi sampai pola pada batas kemampuan saja, terbatas pada segi peningkatan mutu intelegensi, dan cara cara berpikir secara metodis. Intelegensi orang satu dengan yang lain cenderng berbeda-beda. Hal ini karena beberapa faktor yang mempengaruhinya. Adapun faktor yang mempengaruhi intelegensi antara lain sebagai berikut:
Bawaan
Dimana faktor ini ditentukan oleh sifat yang dibawa sejak lahir. Batas kesanggupan atau kecakapan seseorang dalam memecahkan masalah, antara lain ditentukan oleh faktor bawaan. Oleh karena itu, di dalam satu kelas dapat dijumpai anak yang bodoh, agak pintar. Dan pintar sekali, meskipun mereka menerima pelajaran dan pelatihan yang sama.
Dimana faktor ini ditentukan oleh sifat yang dibawa sejak lahir. Batas kesanggupan atau kecakapan seseorang dalam memecahkan masalah, antara lain ditentukan oleh faktor bawaan. Oleh karena itu, di dalam satu kelas dapat dijumpai anak yang bodoh, agak pintar. Dan pintar sekali, meskipun mereka menerima pelajaran dan pelatihan yang sama.
Pembentukan
Dimana pembentukan adalah segala keadaan di luar diri seseorang yang mempengaruhi perkembangan intelegensi. Di sini dapat dibedakan antara pembentukan yang direncanakan, seperti dilakukan di sekolah atau pembentukan yang tidak direncanakan, misalnya pengaruh alam sekitarnya.
Dimana pembentukan adalah segala keadaan di luar diri seseorang yang mempengaruhi perkembangan intelegensi. Di sini dapat dibedakan antara pembentukan yang direncanakan, seperti dilakukan di sekolah atau pembentukan yang tidak direncanakan, misalnya pengaruh alam sekitarnya.
Kematangan
Dimana tiap organ dalam tubuh manusia mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Setiap organ manusia baik fisik mauapun psikis, dapat dikatakan telah matang, jika ia telah tumbuh atau berkembang hingga mencapai kesanggupan menjalankan fungsinya masing-masing.
Dimana tiap organ dalam tubuh manusia mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Setiap organ manusia baik fisik mauapun psikis, dapat dikatakan telah matang, jika ia telah tumbuh atau berkembang hingga mencapai kesanggupan menjalankan fungsinya masing-masing.
Oleh karena itu, tidak diherankan bila anak anak belum mampu mengerjakan atau memecahkan soal soal matematika di kelas empat sekolah dasar, karena soal soal itu masih terlampau sukar bagi anak. Organ tubuhnya dan fungsi jiwanya masih belum matang untuk menyelesaikan soal tersebut dan kematangan berhubungan erat dengan faktor umur.
Kebebasan
Hal ini berarti manusia dapat memilih metode tertentu dalam memecahkan masalah yang dihadapi. Di samping kebebasan memilih metode, juga bebas dalam memilih masalah yang sesuai dengan kebutuhannya.
Hal ini berarti manusia dapat memilih metode tertentu dalam memecahkan masalah yang dihadapi. Di samping kebebasan memilih metode, juga bebas dalam memilih masalah yang sesuai dengan kebutuhannya.
Kelima faktor diatas saling mempengaruhi dan saling terkait satu dengan yang lainnya. Jadi, untuk menentukan kecerdasan seseorang, tidak dapat hanya berpedoman atau berpatokan kepada salah satu faktor saja.
MENURUT KEKUATANNYA, KECERDASAN ADA DUA MACAM:
a. Kecerdasan kreatif adalah kecerdasan yang berkekuatan untuk menciptakan sesuatu. Contoh : Menciptakan kereta api, listrik, dsb.
b. Kecerdasan ekskusi adalah : kecerdasan yang berkekuatan untuk mengikuti pikiran orang lanin. Contoh : mempelajari cara mencetak
MENURUT GUNANYA, KECERDASAN DAPAT DI BAGI 2 MACAM :
a. Kecerdasan teoritas adalah kecrdasan untuk mechkan untuk memecahkan soal-soal yang bersifat teori. Contoh : Bekerja di laboratorium.
b. Kecerdasan praktis adalah kecerdasan untuk mengambil tindakan atuau untuk berbuat. Contoh : Mengemudikan auto, sirkus, dsb
UNTUK MENGETAHUI INTELEGENCI ADA BEBERAPA TEST DIANTARANYA DI BAWAH INI :
1. Intelegenci - Test Binet Simon
2. Test Tentara( Army Mental Test ) di Amerika
3. Mental Test
4. Scholatic Test
ADA 2 KATEGORI INTELEGENCI
1. Intelegenci Praktis adalah : Berhubungan dengan pekerjaan
2. Intelegenci Teoritas adalah : Kemampuan untuk menggunakan skema berfikir logius dan cepat serta menyesuaikan diri terhadap situasi baru
7. INTUISI
Intuisi adalah Pandangan batiniyah yang samar, tanpa di iringi proses yang cermat sebelumnya dapat menuntun pada suatu keyakinan. Intuisi adalah istilah untuk kemampuan memahami sesuatu tanpa melalui penalaran rasional dan intelektualitas. Sepertinya pemahaman itu tiba-tiba saja datangnya dari dunia lain dan diluar kesadaran. Misalnya saja, seseorang tiba-tiba saja terdorong untuk membaca sebuah buku. Ternyata, didalam buku itu ditemukan keterangan yang dicari-carinya selama bertahun-tahun. Atau misalnya, merasa bahwa ia harus pergi ke sebuah tempat, ternyata disana ia menemukan penemuan besar yang mengubah hidupnya. Namun tidak semua intuisi berasal dari kekuatan psi. Sebagian intuisi bisa dijelaskan sebab musababnya.
Sebuah penelitian menunjukkan bahwa orang-orang yang berada dalam jajaran puncak bisnis atau kaum eksekutif memiliki skor lebih baik dalam eksperimen uji indera keenam dibandingkan dengan orang-orang biasa. Penelitian itu sepertinya menegaskan bahwa orang-orang sukses lebih banyak menerapkan kekuatan psi dalam kehidupan keseharian mereka, halmana menunjang kesuksesan mereka. Salah satu bentuk kemampuan psi yang sering muncul adalah kemampuan intuisi. Tidak jarang, intuisi yang menentukan keputusan yang mereka ambil.
Sampai saat ini dipercaya bahwa intuisi yang baik dan tajam adalah syarat agar seseorang dapat sukses dalam bisnis. Oleh karena itu tidak mengherankan jika banyak buku-buku mengenai kiat-kiat sukses selalu memasukkan strategi mempertajam intuisi.
Sebuah penelitian menunjukkan bahwa orang-orang yang berada dalam jajaran puncak bisnis atau kaum eksekutif memiliki skor lebih baik dalam eksperimen uji indera keenam dibandingkan dengan orang-orang biasa. Penelitian itu sepertinya menegaskan bahwa orang-orang sukses lebih banyak menerapkan kekuatan psi dalam kehidupan keseharian mereka, halmana menunjang kesuksesan mereka. Salah satu bentuk kemampuan psi yang sering muncul adalah kemampuan intuisi. Tidak jarang, intuisi yang menentukan keputusan yang mereka ambil.
Sampai saat ini dipercaya bahwa intuisi yang baik dan tajam adalah syarat agar seseorang dapat sukses dalam bisnis. Oleh karena itu tidak mengherankan jika banyak buku-buku mengenai kiat-kiat sukses selalu memasukkan strategi mempertajam intuisi.
KOGNISI => - Pengamatan dan Tanggapan
- Penginderaan
- Asosiasi
- Reproduksi
- Belajar
- Ingatan dan Lupa
- Fantasi
- Intelegensi / Berfikir
KONASI TROPISME : - Kehendak Sederhana
- Reflek / gerak cepat / spontan
- Insting / naluri
- Otomatis
- Kebiasaan
- Hasrat
- Nafsu
- Cenderung
- Hawa nafsu
- Kemauan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar